Sejarah, Visi dan Misi

Sejarah SMK KAL-1

Proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan ke seluruh dunia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan kedatangan tentara Belanda pada akhir tahun 1945 untuk menjajah kembali Indonesia, telah memanggil beratus – ratus ribu pemuda Indonesia untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Mereka berasal dari segenap lapisan masyarakat, bekas PETA, HEIHO, Polisi, Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Pamong Praja, Petani dan sebagainya memenuhi panggilan untuk memperkuat pertahanan negara. Ada yang bergabung dalam kesatuan yang teratur dengan organisasi yang baik seperti BKR / TNI, atau kesatuan laskar sesuai ideologi atau daerah asal. Dimanapun mereka berjuang, kesatuan apapun yang mereka masuki, namun selama Perang Kemerdekaan jasa mereka besar sekali bagi perjuangan nasional.

Setelah menghadapi perang gerilya yang dilakukan bangsa Indonesia yang memakan korban amat banyak dipihak Belanda, kerajaan Belanda tidak dapat lagi membiayai perangnya untuk menjajah kembali Indonesia, maka diadakanlah perundingan – perundingan dan terakhir diadakanlah KMB (Konferensi Meja Bundar) di Den Haag yang dibuka pada 23 Agustus 1949. Dalam akhir koferensi tersebut yaitu tanggal 2 Nopember 1949 ditetapkan beberapa kesepakatan pokok antara lain tentang penarikan seluruh tentara Kerajaan Belanda ke negeri Belanda, pembubaran Tentara Kerajaan Hindia Belanda ( KNIL ), pemulangan semua orang Belanda yang bekerja di Indonesia termasuk mereka yang bekerja di Marine Etablissement (ME) yang kemudian menjadi Penataran Angkatan Laut. Dengan demikian Penataran Angkatan Laut ( PAL ) mengalami banyak kekosongan tenaga teknik menengah yang pada umumnya menjabat sebagai kepala bengkel.Untuk mengisi kekosongan tersebut PAL merekrut alumni STM dari berbagai jurusan. Tim rekrutmen PAL mendatangi STM – STM di Malang, Madiun serta Solo dan mendapatkan sejumlah lulusan STM berbagai jurusan yang berminat bekerja pada PAL Surabaya. Jumlah tersebut masih dirasa amat kurang, sehingga Direksi PAL berencana untuk mengadakan pendidikan tenaga teknik tingkat menengah. Dipersiapkanlah sebuah rencana untuk mendirikan Sekolah Kader Teknik Menengah Penataran Angkatan Laut ( SKTM – PAL ). Proposal lengkap diajukan ke Markas Besar Angkatan Laut di Jakarta, yang ditindak lanjuti oleh MABESAL dengan berkoordinasi dengan Dep. P & K di Jakarta. Hasil yang didapat adalah MABESAL disarankan mengadakan Sekolah Teknik Tingkat Menengah dikarenakan Sekolah Kader Teknik Menengah tidak ada dalam jenjang tatanan pendidikan nasional. Dep. P & K memerintahkan Kantor Perwakilan P & K Jatim untuk membantu pendirian sekolah tersebut, dan karena lokasi dan kebutuhannya berkaitan dengan HARWAT Kapal – Kapal Angkatan Laut, nama sekolah tersebut adalah SEKOLAH TEKNIK MENENGAH CHUSUS – ANGKATAN LAUT dengan singkatannya STMC – AL.

Persiapan kembali dilakukan untuk membuka STMC – AL di Surabaya, antara lain :

  1. Gedung sekolah menggunakan ( Pinjam ) dari Pendidikan Hang Tuah yang terletak di jalan Balang Ujung
  2. Meubelair untuk kelas didukung PAL
  3. Guru – guru ditunjuk dari Pejabat / Pegawai PAL yang memenuhi persyaratan mengajar
  4. Komposisi siswa yang diterima, 50 % dari pegawai PAL yang memenuhi kriteria, 50 % siswa lulusan SMPN dengan ujian saringan
  5. Jabatan Direktur, Kepala Jurusan dan Administratur diisi Perwira ( Ahli ) dan pegawai negeri sipil PAL.

Dengan tenaga dan sarana yang masih terbatas, pembukaan sekolah tersebut dianggap dapat dilaksanakan.

VISI

Mewujudkan generasi berakhlak mulia yang memiliki kompetensi responsif dan adaptif terhadap kemajuan teknologi berwawasan kebaharian

MISI

MISI SATDIK :

  1. Meningkatkan manajemen sekolah berbasis Sekolah Pusat Keunggulan.
  2. Meningkatkan pencapaian quality assurance siswa sesuai keahliannya.
  3. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik/ tenaga kependidikan.
  4. Membangun komunikasi, kerja sama dan silaturrahmi antara wali murid, IDUKA, instansi terkait dan lingkungan sekolah secara berkesinambungan